Tekan Perceraian, PKS Launching RKI

Minggu, 29 April 2012 20:28:50 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

 Jombang (beritajatim.com) - Tingginya angka perceraian memantik reaksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Jombang. Untuk mengatasi masalah tersebut, PKS melaunching organisasi perempuan bernama RKI (Rumah Keluarga Indonesia).

Rochmad Abidin, Ketua PKS Jombang mengatakan, angka perceraian di Indonesia dan Jombang khususnya relatif tinggi. Jika dirata-rata, dari angka 2 juta perkawinan, maka 10 persennya adalah bercerai. Hal itu menurut Abidin dipicu oleh tigal hal, ketidakharmonisan, ekonomi, dan perselingkuhan.

Nah, dalam RKI akan memberikan pemahaman terhadap tiga persolan itu. "Semisal hari ini kita melakukan pelatihan tentang membangun keluarga harmonis. Dengan, begitu angka percerian dalam perkawinan bisa ditekan," ujar Abidin usai launching RKI di aula Depag Jombang, Minggu (29/4/2012).

Bukan hanya itu, RKI juga akan memberikan pelatihan tentang membangun ekonomi keluarga. Pasalnya, percerian juga kerap dipicu oleh faktor ekonomi. "Nah, jika ekonominya sudah mapan, maka perceraian pun bisa dihindarkan," tambahnya.

Sementara itu, Ketua RKI Jombang, Imadatul Umah, mengungkapkan, selain sejumlah kegiatan di atas, RKI yang bernaung di bawah bidang perempuan PKS Jombang juga memberikan layanan konseling. Menurutnya, keluarga merupakan pondasi peradaban. Jika ibu baik secara kepribadian, keluarga juga akan menjadi baik. Dengan begitu, akan berdampak pada terbentuknya masyarakat berkualitas.

Dalam launching tersebut RKI memberikan penghargaan kepada tiga orang perempuan. Mereka adalah Ida Cholidah, Ny Kholiq Hasyim, dan Ama Imadatul Himaty. Ketiga orang tersebut dinilai memiliki peran cukup besar dalam bidang pemberdayaan kaum perempuan. Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh anggota DPR RI asal PKS, Memed Sosiawan.

"Ini adalah bukti bahwa PKS mempunyai perhatian besar terhadap kaum perempuan. Selain itu juga bukti komitmen PKS terhadap pembentukan generasi yang berkualitas," ujar Memed usai memberikan penghargaan tersebut.



Sumber : http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/2012-04-29/134003