Syarat Suntikan Modal untuk Pabrik Kertas Leces

PT Kertas Leces meminta suntikan modal Rp 440 miliar untuk menambal kerugian perusahaan yang sudah berlangsung tiga tahun.
Direktur Utama PT Kertas Leces, Martoyo Sugiandi mengatakan perusahaan terus mengalami kerugian karena beratnya operasional perusahaannya. “Keuangan kami sedang tidak sehat dan Direksi sedang membuat road map dai rugi menjadi untung.” katanya Martoyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI hari ini.
Pabrik kertas tertua di Indonesia itu tidak mampu bersaing dengan perusahaan sejenis karena terbebani biaya energy yang tinggi. Bahkan, sudah setengah tahun lebih pabrik tersebut tidak bisa diproduksi. “Sejak bulan Juni 2010 tidak beroperasi karena tidak adanya pasokan gas dari PGN yang disebabkan belum terselesaikannya kewajiban perusahaan kepada PNG.”, kata Martoyo.
Tidak hanya soal ketersediaan energi yang tidak mendapat pasokan dari perusahaan negara lainnya, Leces juga tergantung dengan pesaing dalam hal bahan baku wood plup. Hal itu membuat harga kertas pun dikontrol oleh kompetitor. Menurut Martoyo, penjualan produk pabriknya tidak bisa menutup pembelian wood plup.
Persoalan lain yang dihadapi Leces adalah inefisensi lantaran produksinya baru mencapai 70 persen dari kapasitas yang dimiliki. Martoyo menyebut ketersediaan bahan baku yang tidak bisa kontinyu yang menyebabkan produksi belum optimal. Dia menyebut pada ahun 2008, PT Leces merugi sekitar Rp 49,4 miliar, kemudian tahun berikutnya merugi lagi Rp 53,8 miliar dan tahun 2010 kembali merugi Rp 78,4 miliar.
Menanggapi permintaan Leces agar pemerintah melakukan penyertaan modal sebesar Rp 440 miliar, anggota Komisi XI dari PKS Memet Sosiawan meminta agar dana penyertaan modal yang diminta Leces tersebut benar-benar bisa memperbaiki perusahaan tersebut. Memet mengatakan kerugian yang dialami Leces selama bertahun-tahun itu merupakan masalah yang serius. Apalagi PT Leces juga masih memiliki hutang kepada negara Rp 461 miliar.
“Apakah dengan penyertaan modal Rp 440 miliar ini akan menyelesaikan persoalan di Leces. Kalau memang bisa penyertaan ini didukung.” kata dia sembari mengatakan bahwa DPR memerlukan penjelasan lebih komprehensif mengenai masalah-masalah yang dihadapi Leces selama ini.
Anggota Komisi XI lainnya Abdullah Ahmad Fauzi dari Fraksi Hanura menilai penjelasan yang dikemukakan Martoyo tersebut masih belum rinci. “Masih sumir kalau kami lihat. Untuk menyelamatkan Leces, kami enggak mau buang-buang uang rakyat.” katanya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/10814-leces-minta-suntikan-modal-pemerintah.html